Kamis, 14 Oktober 2010

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi

BAB I
PENDAHULUAN


Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya, secara bertahap mulai berkembang.Keperawatan diartikan oleh pakar keperawatan dengan berbagai cara dalam berbagai bentuk rumusan,seperti oleh Florence Nightingale, Goodrich, Imogene King,Virginia Henderson,dsb.

A.           Perawat
Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah : Seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
B.            Peran Perawat
Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Doheny ( 1982 )mengidentifikasi beberapa elemen peran Perawat Profesional, meliputi :Care Giver, Client Advocate, Counsellor, Educator, Collaborator, Coordinator, Change Agent, dan Consultant
C.           FUNGSI PERAWAT
Fungsi : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : Fungsi Keperawatan mandiri ( independen ), Fungsi Keperawatan Ketergantungan   ( dependen ), dan Fungsi Keperawatan kolaboratif ( interdependen ).




D.           KEPERAWATAN
Lokakarya Nasional tentang Keperawatan bulan Januari 1983 di Jakarta merupakan awal diterimanya Keperawatan Sebagai Suatu Profesi. Keperawatan Adalah : suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif,ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements ) yang menjadi perhatian( concern),Yaitu :
a.            Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied science )
b.            Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan - helping health illness problem
c.            Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dan
d.            Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level preventions dengan metodologi proskep .

E.            Profesi
Beberapa pengertian profesi
a.            Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.



b.            Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
c.            Hughes,E.C ( 1963 )
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).

F.            Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ):
a.            Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
b.            Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan bertahap
c.            Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan
d.            Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi
Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ), Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi adalah sbb:
a.            Berorientasi pada pelayanan masyarakat
b.            Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan
c.            Adanya otonomi
d.            Memiliki kode etik
e.            Adanya organisasi profesi.


Mari kita lihat apakah Keperawatan termasuk PROFESI..???
a.            Mempunyai Body Of Knowledge
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan ( nursing science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar            ( alam, sosial, perilaku ),ilmu biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.
b.            Pendidikan Berbasis Keahlian Pada Jenjang Pendidikan Tinggi.
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan.
c.            Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Melalui Praktik Dalam Bidang Profesi.
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien,berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.
d.            Memiliki Perhimpunan/Organisasi Profesi.
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.


e.            Pemberlakuan Kode Etik Keperawatan.
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.
f.             Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,penyelenggaraan pendidikan,riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )
g.            Motivasi Bersifat Altruistik
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.












BAB II
ORGANISASI PROFESI


Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu.

A.           Ciri-Ciri Organisasi Profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri organisasi sebagai berikut :
Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama
Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi
Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi

B.            Peran Organisasi Profesi
Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan
Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan keperawatan
Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi


C.           Fungsi Organisasi Profesi
Bidang pendidikan keperawatan
a.            Menetapkan standar pendidikan keperawatan
b.            Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang lanjut
Bidang pelayanan keperawatan
a.            Menetapkan standar profesi keperawatan
b.            Memberikan izin praktik
c.            Memberikan regsitrasi tenaga keperawatan
d.            Menyusun dan memberlakukan kode etik keperawatan
Bidang IPTEK
a.            Merencanakan, melaksanakan dan mengawasai riset keperawatan
b.            Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan IPTEK dalam keperawatan
Bidang kehidupan profesi
a.            Membina, mengawasi organisasi profesi
b.            Membina kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain dan antar anggota
c.            Membina kerjasama dengan organisasi profei sejenis dengan negara lain
d.            Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota

D.           Manfaat Organisasi Profesi
Menurut Breckon (1989) manfat organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu :
a.          Mengembangkan dan memajukan profesi
b.          Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
c.          Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
d.          Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi

BAB III
ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN



A.           Nasional
Organisasi keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat itu.

PPNI pada awalnya terbentuk dari penggabungan beberapa organisasi keperawatan seperti IPI (Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan Perawat Indonesia), IGPI (Ikatan Guru Perawat Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat Wanita Indonesia). Dalam penggabungan ini IBI (Ikatan Bidan Indonesia) tidak ikut serta karena mempunyai anggapan bahwa bidan adalah profesi sendiri.

Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang sah dapat mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI dan semua siswa/mahasiswa keperawatan yang sedang belajar dapat disebut calon anggota.
Tujuan PPNI
1.            Membina dan mengambangkan organisasi profesi keperawatan antara lain : persatuan dan kesatuan,kerja sama dengan pihak lain dan pembinaan manajemen organisasi
2.            Membina, mengambangkan dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di Indonesia
3.            Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di indonesia
4.            Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia
5.            Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota
Fungsi PPNI
1.            Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan untukmencapai tujuan organisasi
2.            Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada program-program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakan golongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME
3.            Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga keperawatan.

STRUKTUR ORGANISASI PPNI
Jenjang organisasi
1.            Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI
2.            Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI
3.            Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI
4.            Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang)

Struktur organisasi tingkat pusat
1.            Ketua umum
Ketua-ketua :
-      Pembinaan Organisasi
-      Pembinaan pendidikan dan latihan
-      Pembinaan pelayanan
-      Pembinaan IPTEK
-      Pembinaan kesejahteraan
2.            Sekretaris Jenderal
Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua dan  Departemen
-      Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
-      Departemen pendidikan
-      Departemen pelatihan
-      Departemen pelayanan di RS
-      Departemen pelayanan di puskesmas
-      Departemen penelitian
-      Departemen hubungan luar negeri
-      Departemen kesejahteraan anggota
-      Departemen pembinaan yayasan
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk :
1.            Menyempurnakan AD / ART
2.            Perumusan program kerja
3.            Pemilihan Pengurus
PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan (rapim) dan rapat pimpinan daerah (rapimda) setiap 2 tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program kerja berikutnya. Selain itu, PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai dengan kebutuhan. Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun demikian terdapat juga anggota non – perawat yang telah berjasa dibidang keperawatan dan mereka ini termasuk dalam anggota luar biasa/kehormatan.
Sumber dana PPNI : uang pangkal, iuran bulanan dan sumber-sumber lain yang sah.

Program kerja utama PPNI :
1.            Pembinaan organisasi dan keanggotaan
2.            Pengembangan dan pembinaan pendidikan
3.            Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan
4.            Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
5.            Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di puskesmas
6.            Pembinaan dan Pengembangan IPTEK
7.            Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi keperawatan internacional
8.            Pembinaan dan Pengembangan sumber daya/yayasan
9.            Pembinaan dan Pengembangan kesejahteraan anggota

Antisipasi yang harus dilakukan PPNI dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dalam rangka profesionalisasi keperawatan adalah dengan melakukan upaya antara lain :
1.            Membenahi sistem pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat serta pelayanan kesehatan utama (PHC) dengan landasan yang kokoh yang meliputi wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan keperawatan profesional yang berfokus pada penguasaan iptek keperawatan
2.            Membenahi sistem pelayanan keperawatan. Upaya ini dapat dilakukan dengan selalu berusaha memberikan asuhan keperawatan yang profesional dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dalam rangka menopang keterlaksanaan asuhan keperawatan profesional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu diperlukan pengembangan kemauan tenaga keperawatan secara kualitatif dan kuantitatif dan juga advokasi terhadap perawat.
3.            Membenahi kinerja PPNI. Dalam hal ini sangat mendesak untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya,sehingga mampu mengangkat citra keperawatan,menyusun standar pelayanan/praktik keperawatan dan memelihara kesejahteraan anggota.
4.            Mendesiminasikan pengertian keperawatan profesional serta lingkup peran,fungsi,tanggung jawab, dan kewenangan profesi keperawatan kepada masyarakat luas dan para penyusun/pengambil kebijakan.

Kewajiban Anggota PPNI
1.            Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART organisasi.
2.            Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota penghormatan
3.            Mentaati dan menjalankan segala keputusa
4.            Menghadiri rapat yang diadakan organisasi
5.            Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam program kerja
6.            Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen
7.            Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota membayar uang pangkal dan uang iuran

Hak Anggota PPNI
1.            Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan dari organisasi dalam hal yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi
2.            Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan mengambangkan ilmu serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi
3.            Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul baik lisan maupun tulisan
4.            Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang mempunyai hak untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus dan dipilih sebagai pengurus atau perawatan atau perwakilan organisasi

Tugas pokok PPNI
1.            Bidang pembinaan organisasi
PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya dan akder kepemimpinan
2.            Bidang pembinaan profesi
PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, penghayatan dan pengamalan kode etik perawat, mengutamakan terbentuknya peraturan perundang-undangan keperawatan serta mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan
3.            Bidang kesejahteraan anggota
PPNI bertugas membina hubungan kerja sama dengan organisasi dan lembaga lain didalam maupun diluar negeri

Keanggotaan PPNI ada 2 yaitu:
1.            Anggota biasa
-            WNI, tidak terlibat organisasi terlarang.
-            Lulus bidang pendidikan keperawatan formal dan disahkan oleh pemerintah
-            Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan organisasi
-            Penyatakan diri untuk menjadi anggota

2.            Anggota kehormatan
Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu pada butir a, c, d, dan bukan berasal dari pendidikan perawatan tetapi elah berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan oleh DPP (dewan pimpinan pusat)

B.            Internasional
1.           International Council of Nurses (ICN)
Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang didirikan tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick. ICN merupakan federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia. Tujuan pendirian ICN adalah memperkokoh silaturahmi para perawat diseluruh dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk membicarakan berbagai maslah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan dan kode eik profesi keperawatan.
Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat universal. Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan, martabat dan hak asasi mnausia. Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kuliut, usia, jenis kelamin, aliran politik, agama, dan status sosial.
ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali. Pusatnya di Geneva, switzerland.

2.           American Nurses Association (ANA)
ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-negara bagian. ANA berperan dlm menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan pemberlakukan legislasi keperawatan.

3.           Canadian Nurses Association (CNA)
CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyai tujuan yang sama dengan ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan, mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan, mendukung peningkatan profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan kesejahteraan perawat. CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu pendidikan keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri.

4.           National League for Nursing (NLN)
NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan dengan keperawatan meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat (pekarya) dan agencies. Didirikan pada tahun 1952. Bertujuan untuk membantu pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pendidikan keperawatan.

5.           British Nurses Association (BNA)
BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan pada tahun 1887 oleh Mrs. Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan



BAB IV
KESIMPULAN



Dengan melihat definisi,ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi.

Organisasi Profesi Keperwatan PPNI ( Persatuan Perawat Nasional         Indonesia ) berperan dlm menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan pemberlakukan legislasi keperawatan

Profesi keperawatan telah berkembang dengan pesat baik di Indonesia maupun dunia Internasional terbukti dengan terbentuknya organisasi keperawatan di tingkat internasional sejak tahun 1800-an. Profesi Keperawatan berjalan seiring dengan perkebagan zaman dan berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat. 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar